Kehidupan berkelompok Mahluk Manusia.

 Kupas Tajam Antropologi bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom

Jakarta,27 april 2022

Nama : farnsissco L TORUAN / 223300040006

Fakultas HUKUM Universitas MPU TANTULAR

 

Kehidupan berkelompok Mahluk Manusia.

Manusia adalah jenis mahluk yang juga hidup dalam kelompok dengan demikian,maka pengetahuan mengenai asas-asas hidup berkelompok yang sebenarnya telah dapat kita pelajari pada berbagai jenis protozoa, serangga dan binatang berkelompok tersebut juga penting untuk mencapai pengertian mengenai kehidupan berkelompok manusia. Walaupun demikian masih ada suatu perbedaan asasi yang sangat mendasar antara kehidupan kelompok binatang dan kehidupan kelompok manusia. Sistem pembagian kerja, aktifitas kerjas sama dan berkomunikasi dalam kehidupan berkelompok binatang bersifat naluri. Naluri merupakan suatu kemampuan yang telah terencana oleh alam dan terkandung dalam gen jenis binatang yang bersangkutan sedangkan pembagian kerja, aktifitas kerja sama dan berkomunikasi dalam kehidupan kelompok manusia tidak bersifat naluri. Hal ini disebabkan karena lepas dari pengaruh ciri-ciri ras, baik kaukasoid,mongoloid,negroid atau lainnya. Organisme manusia mengevolusi suatu otak yang khas. Otak manusia telah mengembangkan suatu kemampuan yang biasanya disebut "Akal". Akal manusia mampu untuk membayangkan dirinya dan peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi dalam dirinya, sehingga dengan demikian manusia dapat mengadakan pilihan dan seleksi terhadap berbagai alternatif dalam tingkah lakunya untuk mencapai efektivitas yang optimal dalam mempertahankan hidup terhadap kekejaman alam sekelilingnya. 

Apabila ditemukan suatu tingkah laku yang efektif dalam menanggulangi suatu masalah hidup maka tingkah laku itu tentu diulanginya setiap kali masalah serupa timbul.kemudian orang mengomunikasikan pola tingkah laku baru tadi kepasa individu- individu lain dalam kelompok dan terutama kepada keturunannya sehingga pola itu menjadi mantap dan menjadi suatu adat yang dilaksanakan oleh sebagian besar warga kelompok itu. Dengan demikian banyak dari pola tingkah laku manusia yang telah menjadi adat-istiadat itu dijadikan milik dirinya dengan belajar. Oleh karena pola-pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil belajar, maka kita dapat mudah mengerti bahwa pola-pola tindakan dapat berubah dengan lebih cepat daripada perubahan bentuk biologisnya. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu hidup beberapa generasi manusia tidak sama cepatnya pada kelompok manusia lainnya. Ada yang mengalami perubahan lambat yang berlangsung dalam jangka waktu beberapa puluh generasi saja selama hanya beberapa puluh tahun.proses perubahan yang berbeda-beda menyebabkan timbulnya ragam kesatuan hidup manusia yg berada dimuka bumi ini. 

 

Berbagai wujud kelompok Manusia. 

    

Manusia dimuka bumi saat ini berjumlah lebih dari tiga miliar dan seluruh mahluk jenis homo sapiens itu menampakan suatu keragaman yang disesbabkan karena ciri-ciri ras kaukasoid, mongoloid,negroid dan beberapa ciri lain yang berbeda-beda namun seperti yang telah tersebut tadi beragam ciri ras itu tidak menyebabkan timbulnya beragam pola tingkah laku manusia.orang indonesia misalnya yang memiliki ciri-ciri ras mongoloid-melayu(orang indonesia pribumi) tidak begitu berbeda dalam hal adat tingkah lakunya jika dibandingkan dengan orang indonesia yang mempunyai ciri ras mongoloid Cina selatan(orang indonesia keturunan asing) serupa itu juga ada orang amerika yang mempunyai ciri-ciri ras negroid.dalam hal adat tingkah laku, mereka tidak banyak berbeda karena kedua-duanya berbicara bahasa inggris dan bertingkah laku menurut adat-istiadat dan gaya hidup orang amerika. Ragam tingkah laku manusia memang bukan disebabkan karena ciri-ciri ras, melainkan karena kelompok-kelompok tempat manusia itu bergaul dan berinteraksi.apakah wujud nyata dari kelompok-kelompok manusia itu? Pada jaman sekarang ini wujud tersebut adalah kelompok-kelompok yang besar terdiri dari banyak manusia,tersebar dimuka bumi sebagai kesatuan-kesatuan manusia yang erat dan disebut negara-negara nasional. Di asia tenggara tampak kesatuan-kesatuan manusia yang berwujud sebagai negara nasional besar- kecil seperti indonesia,malaysia,singapura,papua nugini, filipina,vietnam,laos ,kamboja, thailand, myanmar. Di eropa barat misalnya tampak kesatuan-kesatuan manusia yang juga berwujud sebagai negara besar-kecil seperti inggris, belanda, prancis, jerman, denmark, belgia dan banyak yang lain. Beragam kesatuan hidup manusia dalam suatu  kesatuan negara nasional mempunyai wujud yang lain. Beragam wujud ini bukan disebabkan karena ada suku-suku bangsa yang berbeda-beda, melainkan karena secara horisontal ada lapisan-lapisan sosial yang berbeda-beda warga dari suatu negara dapat kita golong-golongkan misalnya, kedalam golongan petani, golongan pedagang,golongan buruh, golongan pegawai,golongan bangsawan dan lain-lain. Masing-masing golongan tersebut mempunyai pola-pola tingkah laku, adat istiadat dan gaya hidup yang berbeda-beda. Golongan-golongan seperti seolah-olah merupakan lapisan-lapisan sosial,karena ada penilain tinggi rendah mengenai tiap golongan tadi oleh warga negara yang bersangkutan. 

 

Masyarakat.

 

Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia

Baik dalam tulisan ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari adalah masyarakat. Dalam bahasa inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius,berarti "Kawan" istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti "ikut serta,berpartisipasi" masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat saling berinteraksi. Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat adalah pola tingkah laku yang kas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu, lagipula pola itu harus bersifat mantap dan kontinu dengan perkataan lain, pola khas itu harus sudah menjadi adat istiadat yang kas. Selain ikatan adat-istiadat khas yang meliputi sektor kehidupan dan kontinuitas waktu,warga suatu masyarakat harus juga mempunyai ciri lain, yaitu suatu rasa identitas bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatuan manusia lainnya. 

 

Kategori sosial. 

 

Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus tetapi belum tentu mempunyai syarat pengikat yang sama dengan suatu masyarakat.kesatuan sosial yang tidak mempunyai syarat pengikat itu serupa dengan "kerumunan"  kesatuan sosial adalah kategori sosial. Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu.  Ciri-ciri objektif itu biasanya dikenakan oleh pihak dari luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan dengan maksud praktis tertentu. 

 

Golongan sosial. 

 

Berbeda dengan konsep kategori sosial terurai sebelumnya,ada konsep lain yaitu golongan sosial. Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu. Bahkan sering kali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh pihak luar kalangan mereka sendiri walaupun demikian suatu kesatuan manusia yang kita sebut golongan sosial mempunyai ikatan identitas sosial. Hal itu dapat disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai respon atau reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongan sosial. ada beberapa golongan sosial,yaitu golongan pemuda,golongan petani, golongan usahawan dalam masyarakat masih ada suatu kesatuan manusia yang dapat disebut golongan sosial atau kelas sosial. Dalam masyarakat  kuno misalnya ada lapisan-lapisan seperti bangsawan, orang biasa, lapisan budak dan sebagainya. Dalam masyarakat masa kini ada lapisan petani, buruh, pegawai,cendikiawan,usahawan dan sebagainya.lapisan atau golongan sosial semacam itu terjadi karena manusia-manusia yang dikelaskan ke dalamnya mempunyai suatu gaya hidup yang khas. 

 

Kelompok Perkumpulan.

 Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-syaratnya,dengan adanya sistem interaksi antara para anggota dengan adat-istiadat serta sistem norma yang mengatur interaksi itu,dengan adanya kontinuitas serta dengan adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota.suatu kesatuan manusia yang disebut kelompok juga mempunyai ciri tambahan yaitu organisasi dan sistem pimpinan dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang secara Berulang berkumpul dan kemudian bubar lagi. 

 

 

 

Beragam Kelompok dan Perkumpulan. 

 Jumlah kelompok dan perkumpulan dalam suatu masyarakat sudah tentu sangat banyak. Makin besar dan kompleks sifat masyarakat itu maka makin banyak juga jumlah kelompok dan perkumpulan yang ada didalamnya. Apakah mungkin untuk membuat suatu klasifikasi dari beragam kelompok itu?  Usaha untuk melakukan suatu klasifikasi seperti tersebut sudah sering dilakukan oleh para ahli antropologi dan sosiologi terutama karena perkumpulan merupakan kesatuan manusia yang berdasarkan asas guna. Contoh lain adalah kelompok yang terdiri dari sekelompok anak remaja sekelompok tetangga yang sering saling bergaul,sekelompok awak kapal disuatu kapal nelayan bugis dan sebagainya. Perkumpulan dapat dikelaskan berdasarkan prinsip guna keperluannya atau fungsinya dengan demikian ada perkumpulan-perkumpulan yang gunanya untuk keperluan mencari nafkah, untuk melaksanakan suatu mata pencarian hiduo atau memproduksi barang. Intinya untuk keperluan ekonomi.perkumpulan-perkumpulan semacam itu misalnya suatu perkumpulan dagang,suatu koperasi, suatu perseroan,suatu perusahaan dan sebagainya. Ada perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan keperluan manusia untuk memajukan pendidikan dalam masyarakat seperti suatu yayasan pendidikan atau kelompok studi,suatu perkumpulan pemberantasan buta huruf dan sebagianya. 

 

Ikhtisar mengenai beragam wujud kesatuan manusia.

 Adapun tiga wujud kesatuan manusia (yaitu kerumunan) kategori sosial dan golongan sosial tidak dapat disebut masyarakat hal itu karena ketiganya tidak memenuhi ketiga unsur yang merupakan syarat konsep masyarakat.sedangkan perkumpulan lazimnya juga tidak disebut demikian walaupun memenuhi syarat. 

 

Interaksi antarindividu dalam masyarakat.

 Konsep interaksi itu penting karena tiap masyarakat merupakan suatu kesatuan dari individu yang satu dengan yang lain berada dalam hubungan berinteraksi yang berpola mantap. Interaksi itu terjadi bila seorang individu dalam masyarakat berbuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan suatu respons atau reaksi dari individu-individu lain. Dalam hal menganalisis proses interaksi antara individu dalam masyarakat, kita harus membedakan dua hal,yaitu kontak  dan komunikasi. Komunikasi timbul setelah kontak terjadi.  Didalam proses itu tindakan dari pihak pertama tindakan itu dapat berupa suatu gerak,suatu ekspresi muka, suatu ucapan,suatu perlambang atau lain. Kontak belum berarti adanya komunikasi seperti yang terjasi apabila seorang pembaca tidak berhasi memhami seorang penulis sehingga kontak ada, tetapi komunikasi antara penulis dan pembaca tidak ada. Dalam banyak proses interaksi di banyak masyarakat dunia, salah menangkap serupa itu sangat sering terjadi dan merupakan pangkal utama dari berbagai ketegangan yang ada dalam tiap masyarakat yang hidup. 

 

Pranata Sosial

 

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang

berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus

dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah

sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga

kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan

diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu

kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat

Pada umumnya setiap Manusia tidak bisa hidup dengan sendirinya

melainkan membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sebagai Mahluk

sosial, seiring dengan pertumbuhan dan pola relasi manusia dalam bermasyarakat

maka dari itu manusia tidak terlepas dari pranata, terbentuknya Pranata (lembaga

yang mengatur) bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan

bersama.

Menurut Soekanto (2012 : 171) Pranata tumbuh karena manusia dalam

hidupnya memerlukan keteraturan. Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama

dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku.

Menurut Koentjaraningrat (1964 : 113) mengemukakan bahwa pranata

merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Defenisi tersebut menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma- norma untuk memenuhi kebutuhan:

Kebutuhanhidupkekerabatan menimbulkanlembaga-lembaga kemasyarakatan

seperti keluarga batih, pelamaran, perkawinan, perceraian, dan sebagainya. Kebutuhan akan mata pencharian menimbulkan lembaga-lembaga

kemasyarakatan, seperti misalnya pertanian, peternakan, koperasi, industri dan

lain-lain.

Kebutuhan akan pendidikan menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan,

seperti pesantren, taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan seterusnya.

Kebutuhan untuk menyatakan rasa keindahan menimbulkan kesusastraan, seni

rupa, seni suara, dan lain-lainya.

Kebutuhan jasmaniah manusia menimbulkan olahraga, pemeliharaan

kecantikan, pemeliharaan kesehatan, dan lain-lainya

Peran dan Fungsi Pranata Sosial

Menurut Sumner dalam Soekanto(2012 :173) mengatakan pranata adalah

sebagai cita-cita, perbuatan, sikap, dan perlengkapan kebudayan, bersifat kekal serta

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pentingnya adalah agar ada

keteraturan dan integrasi. Dan mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka

bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah, terutama

yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.

Menjaga keutuhan masyarakat. 

Merupakan pedoman sistem pengendalian sosial di masyarakat.

Ciri-ciri Pranata Sosial

Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yang

ada di masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri yang membedakannya

dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial adalah meliputi

hal-hal berikut ini.

Memiliki Lambang-Lambang/Simbol

Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau

simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta

menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin

pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol

dari pranta politik negara Indonesia.

Memiliki Tata Tertib dan Tradisi

Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-

tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta

pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam

pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak

ada aturan tertulis yang baku tentang deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam

pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga 

sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.

Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku

dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa

yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian

pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur

kebudayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu

fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam

masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah

sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua. 

Komentar

Posting Komentar