ANALISIS VISUAL PERSPEKTIF ANTROPOLOGI

 

ANALISIS VISUAL PERSPEKTIF ANTROPOLOGI

                            Dosen: Serepina Tiur Maida S.Sos.,M.Pd.,M.I.Kom

 

NAMA: FARNSISCO L.TORUAN

NIM : 223300040006

FK  : HUKUM MPU TANTULAR CIPINANG

Perkembangan ilmu antropologi sangat pesat sehingga lahir banyak pergeseran perspektif serta bersinggungan dengan cabang-cabang ilmu lain. Salah satunya adalah apa yang disebut dengan Antropologi Visual. Jay Ruby (1996) memaparkan antropologi visual merupakan suatu usaha menganalisa dari berbagai kelengkapan dari sistem-sistem visual, menentukan kelengkapan dari sistem-sistem visual dan berbagai kondisi. Pada antropologi visual terdapat usaha untuk mengintepretasi dan menghubungkan sistem-sistem tertentu tadi terhadap suatu kompleksitas dari berbagai proses sosial maupun budaya politis di mana sistem-sistem tersebut menjadi bagian di dalamnya. Kedua, studi visual adalah menguraikan berbagai tujuan/makna visual dalam usaha penyebarluasan (disseminasi) pengetahuan antropologi itu sendiri.

Maka Antropologi secara tidak langsung berkaitan dengan video-fotografi. Dalam teknik fotografi misalnya terdapat jenis foto yang menjelaskan sesuatu atau dikenal dengan eksplanatory photographs yang memiliki sifat menjelaskan suatu fenomena, kejadian, yang dapat menjadi bukti visual dari suatu teori ilmiah, baik ilmu fisik maupun ilmu sosial (sosiologi visual dan antropologi sosial). Antropologi visual dapat dimaksudkan penggunaan data visual dalam penelitian antropologi. Melalui pendekatan etnografi, pelaku-pelaku fotografi dapat dikerjakan. Hal ini yang kemudian sering diistilahkan etnofotografi, yaitu perpaduan antara etno dan fotografi. Kerja etnografi yang menggunakan medium fotografi.

 

Selanjutnya, gambar di bawah ini juga memiliki intepretasi yang serupa mengenai manusia yang berdaya. Tetapi pada gambar berikut juga masuk unsur budaya dan pengetahuan masyarakat. Hal itu karena ada aturan yang membatasi yang semestinya dapat dipahami oleh masyarakat, “Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tanpa kereta samping yang mengangkut Penumpang lebih dari 1 (satu) orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (9) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1(satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).”

                                   

                  Seorang suami bersama istri dan anaknya yang masih kecil terlihat mengendarai sepeda motor dengan barang bawaan yang banyak melebihi kapasitas. Kemungkinan keluarga itu sedang  dalam perjalanan arus mudik ke kampung halaman.

Salah satu hal yang menjadi faktor rambu lalu lintas yang sering dilanggar adalah kurangnya kesabaran saat berkendara. Seperti halnya rambu larangan putar balik, yang mana adanya rambu ini untuk memberikan keselamatan. Pemasangan rambu ini biasanya ditempatkan di tempat yang mempunyai intensitas kecepatan yang tinggi ataupun di jalur yang berlawanan.

                                               


 Pemasangan rambu untuk kepentingan semua pengguna jalan

 

Ketika palang kereta api sedang diturunkan dan lampu menyala merah maka pengendara diharap berhenti karena ada kereta yang lewat. Namun ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya dipatuhi, kadang ada pengendara sepeda motor yang menerobos dengan alasan kereta masih jauh. Tentunya hal ini membahayakan karena laju kereta api sangat cepat sehingga bisa saja tertabrak. Ada juga yang berhenti dekat jalur kereta di balik palang yang disediakan.

                                  

                                      Budayakan patuh aturan yang diberlakukan,untuk keselamatan kita

Antropologi visual mencoba mengintepretasikan gambar (visual) di bawah melalui etnograti atau sebuah tulisan, uraian deskriptif sehingga visual itu dapat dipahami oleh banyak orang. Maka secara otomatis visual itu sendiri merupakan bagian dari kajian antropologi sebagai sebuah metodologi. Meskipun demikian, secara khusus gambar di atas merupakan fenomena yang menjadi domain antropolofi. Pertama adalah masuk pada kajian tentang Aneka Warna Manusia. Maksudnya adalah bahwa visual di atas menunjukkan suatu masyarakat yang memiliki ciri-ciri fisik tertentu, dari ras tertentu dengan warna kulit tertentu. Dalam kajian ilmu antropologi bisa dimasukkan dalam kajian antropologi fisik.

Kedua, pada visual di atas dapat ditemukan gambaran fenomena yang memilukan, yaitu bahwa masyarakat tersebut sedang mengalami kelaparan yang artinya bahwa mereka hidup dalam kemiskinan. Karena mereka miskin, maka kemungkinan terjadi disparitas di sana antara yang miskin dengan yang kaya. Sebagaimana di dalam gambar yang lebih di dominasi oleh mayarakat miskin tanpa menampilkan masyarakat dari golongan kaya. Maka dalam ilmu antropologi juga masuk dalam kajian masyarakat yang dapat dikembangkan dari tinjauan organisme masyarakat, serta kepribadian. Pengembangan itu didasarkan pada adanya kemungkinan terjadinya disparitas yang memanggil semua orang untuk peduli kepada mereka.

                        

     Secara visual  pada gambar ini terlihat anak-anak berkulit hitam dengan wajah sedih penuh harap membawa.cawan wadah makanan yang tidak bersisi. Kebanyakan dari anak-anak itu tidak memakai baju dan ada beberapa yang memakai pakaian tidak layak

Pada gambar di bawah sudah diwakili oleh keterangan yang ada di dalam gambar yang memperlihatkan bagaimana seorang yang sudah lansia yang masih melewati hari-harinya sebagai pengemis, bukan hanya untuk uang tetapi ia mengemis untuk berlanjutnya kehidupan. Hal itu menjadi kebiasaan dan fenomena keseharian di depan toko-toko di negara-negara dunia ketiga pada umumnya. Pada foto di atas dapat dikatakan sebagai hasil dari antropologi visual sehingga wilayah kajiannya sangat jelas yaitu pada aspek mata pencaharian penduduk dan juga mengarah pada organisme masyarakat serta kepribadian. Sama seperti gambar pertama, pada gambar ke dua di atas juga layak dipertanyakan bagaimana kehidupan sosial masyarakatnya dan mengundang kepedulian banyak orang.

                                       

   Proverty has always been an isue on every third world cauntries, many people like this old lady begging not only for money but also for life, their right        to exist

 

Binatang dan manusia memiliki pola kelakuan yang berbeda. Dalam satu spesies tertentu, setiap binatang memiliki pola-pola kepribadian yang sama, misalnya pola kelakuan mencari makan, menghindari ancaman bahaya, menyerang musuh, beristirahat, mencari betina ketika masa birahi, bersetubuh, mencari tempat untuk melahirkan, memeliharadan melindungi keturunannya dan sebagainya. Berbeda dengan manusia, pola-pola kelakuan yang berlaku untuk seluruh manusia hampir tidak ada, bahkan untuk semua individu manusia yang memiliki ras yang sama atau dalam 1 ras, memiliki pola kelakuan yang seragam. Hal ini disebabkan karena perilaku manusia tidak hanya timbul dari dan ditentukan oleh sistem biologi saja, akan tetapi juga sangat dipengaruhi oleh akal dan jiwanya, sehingga variasi perilaku antara seorang individu manusia dengan individu manusia lainnya berbeda. Setiap individu memiliki perilaku unik dan berbeda, dengan individu-individu lainnya. 

Komentar